02 Feb 2025

Herlina Agustina - Lillah (Liputan Sekolah)

Tim Jurnalistik SMPN 6 Garut Menyaksikan Pentas Longser, Upaya Mengenal dan Melestarikan Budaya Sunda

Tim Jurnalistik SMPN 6 Garut menghadiri pementasan Longser Ka Kurung Ku Adigung yang menampilkan kisah legendaris Sasakala Situ Bagendit di Gedung PGRI, Sudirman pada Sabtu, 1 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi ajang edukasi bagi siswa untuk lebih mengenal seni dan budaya Sunda, khususnya longser yang kini semakin jarang dipentaskan.

Acara ini dibuka dengan penampilan memukau dari Paguron Pusaka Sunda Wanasari, yang menampilkan seni bela diri pencak silat khas Sunda. Kemudian, pembawa acara Herlina Agustina memandu jalannya acara dengan penuh semangat, membangun antusiasme penonton hingga sesi utama dimulai.

Selain pementasan longser, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, termasuk pembacaan puisi "Tanah Sunda" karya Ajip Rosidi, yang dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Neng Dini dan Yopy Fauzy. Pembacaan puisi ini semakin menguatkan pesan tentang kecintaan terhadap budaya dan tanah kelahiran.

Anggota DPRD Jawa Barat, H. Aceng Malky Mimar, dari Bidang Kebudayaan Komisi V, turut hadir dalam acara ini. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi pementasan longser sebagai bentuk pelestarian budaya yang langka.
"Sangat mengapresiasi pementasan longser ini. Jarang ditemui, dan ini langka. Berkat IKAPRI dan Segar Karawitan SMKN 10 Garut, budaya Sunda bisa terus dilestarikan. Longser, bahasa Sunda, dan seni lainnya harus tetap hidup. Semoga nanti bisa diundang oleh Bupati Garut, dan bahkan bisa membawa longser hingga ke mancanegara," ungkapnya.

Acara semakin meriah dengan pembagian door prize kepada beberapa penonton yang beruntung. Salah satu anggota tim Jurnalistik, Karina, berhasil mendapatkan hadiah berupa cendera mata. Hal ini menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus berharga bagi tim Jurnalistik, yang tidak hanya meliput acara tetapi juga ikut berpartisipasi dalam keseruannya.

Puncak acara adalah pementasan longser "Sasakala Situ Bagendit" yang berhasil memukau seluruh penonton dengan alur cerita yang kuat, akting yang hidup, serta iringan musik khas sunda. Tim Jurnalistik pun mendapatkan banyak pelajaran berharga dari acara ini. Selain menambah wawasan budaya, mereka juga berlatih dalam peliputan langsung dan dokumentasi sebuah peristiwa seni budaya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa semakin mencintai budaya Sunda dan tergerak untuk melestarikannya. Longser Ka Kurung Ku Adigung sendiri merupakan pementasan perdana, dan panitia berharap pertunjukan ini bisa terus berlanjut serta tampil di berbagai daerah, bahkan hingga tingkat nasional dan internasional.

Dengan dukungan berbagai pihak, seni longser diharapkan dapat kembali populer dan menjadi kebanggaan budaya Sunda yang tetap lestari dari generasi ke generasi. (HA)



Dimuat oleh : Herlina Agustina