23 Feb 2025

Evi Novita - Gulis (Guru Menulis)

NATARU


Sejuknya AC yang diiringi aroma' green tea' di ruang tunggu itu membuat badanku terasa berada di sebuah bukit, terasa sejuk dan segar.

Mataku tak beralih dari kaca jendela sebuah ruang travel itu, karena aku yakin ponakanku akan segera menjemputku.

Doa yang tertulis di hati tetap kuucapkan, semoga ponakanku tak mendapat kendala selama perjalanan. Rasa khawatirku tetap ada karena jalanan terlihat memadat.

Kupandangi anak gadisku yang nampaknya rileks dengan jemari dilayar handphonenya. Tak terdengar pula obrolan atau gerakan dari penunggu lain, mereka nampaknya asyik juga dengan benda setianya itu.

Tak begitu lama untuk aku menunggunya, karena dibalik kaca bening,terlihat sebuah mobil yang kukenali memasuki area parkiran. Tak salah lagi pasti keponakan yang akan menemuiku.

Kusentuh lengan anakku agar segera memalingkan semua pikirannya di atas layar gadgetnya untuk bergegas mengikuti langkahku.

Ponakanku yang cantik dan kedua cucuku nampak segar dengan sunggingan senyuman yang tak lepas dari bibir mereka.

Tak sabar kuberikan sebuah pelukan hangat yang telah lama kusimpan.

Kota metropolitan memanglah kota yang mewah dengan segala fasilitas lengkap. Salah satunya adalah sebuah Mall yang luas dan megah yang berada tak jauh dari kantor travel.

Mall itu yang menjadi destinasi pertama untuk melepaskan lelah sekaligus tempat yang terbaik untuk menyantap makan siang kami.

Mall berukuran raksasa itu menyambut kami dengan pohon natal yang menjulang tinggi berhiaskan nuansa warna, merah ,hijau dan putih yang erat dengan perayaan natal dan tahun baru.

Tak kuasa aku untuk segera menghampiri pohon
Super megah itu dan menjadikannya sebuah foto kenangan bersamanya.

Terik panas sang mentari tak menyurutkan orang-orang dari berbagai kota untuk menikmati pelayanan istimewa dari mall ini, terlihat dari antrian panjang di pintu masuk dan padatnya tempat makan dan minum di area bagian dalam.

Mall yang kami kunjungi ternyata tak bisa aku sapa semua,areanya yang luas membuat kakiku yang termakan usia tak mampu untuk menginjak semua lantai indahnya,tetapi hasil jepretan ponakan tersayangku telah menghilangkan semua kepenasaranku akan outlet-outlet yang belum sempat terjamah tanganku.

Kelak,ada waktu dan sisa usia,akan kutemui lagi kemegahan Sunda Kelapa ini. Semoga 🤲

Penghujung 2024.

#love K Isa,Mas Banu,K' Dean,D' Devan#

Dimuat oleh : Herlina Agustina