28 Nov 2024

Evi Novita - Gulis (Guru Menulis)

Kemping di Kaki Gunung

Kemping di Kaki Gunung

Sinar matahari yang semakin pudar warnanya membuat jalanan tidak begitu jelas terlihat. Mobil yang kami tumpangi akhirnya harus berbelok mengikuti tanda yang tertempel di tembok,mengarah ke suatu jalanan yang terlihat tak mulus.

Medan yang berbatu tak menyurutkan kami untuk menemui buah hati yang sedang mengikuti PERJUSAMI.

Kami pikir tempatnya tak begitu jauh dari jalan raya tapi dugaan kami meleset, tempat kegiatan kemping itu ternyata berada di kaki Gunung Guntur, beberapa kilometer dari jalan raya, jalan masuknya menuju campsite begitu tersembunyi di balik megahnya Hotel Harmoni.

Untuk sampai ke tempat yang kami capai melewati jalan yang tak begitu lebar, sehingga mobil kami harus berbagi jalan apabila bertemu mobil lain yang berlawanan arah.

Rumput ilalang dan tumbuhan liar lainnya menjadi pembatas kiri dan kanan jalan, bebatuan yang menyembul di sela-sela rumput ilalang memungkinkan mobil kami tak seimbang lajunya. Sehingga mata kami sepenuhnya tertuju penuh ke ruas jalan itu.

Setelah bergelut dengan jalan yang baru saja kami mengenalnya,akhirnya sampailah ke gerbang perkemahan. Tulisan besar yang terbentang di antara dua pohon akhirnya menyambut kedatangan kami.

Ketika kami turun dari mobil, rasa lega bercampur takjub segera meresapi hati kami. Rasa lega karena sudah melewati jalanan yang sedikit berbatu, sedangkan takjubnya ketika kami melihat area perkemahan yang begitu indah, ditambah lagi dengan adanya kolam ikan yang airnya begitu jernih.

Perkemahan yang nampak luas itu ,dipenuhi oleh siswa SMP yang baru saja melaksanakan Shalat magrib berjamaah.

Suasana perkemahan itu begitu terang dan ramai, tenda-tenda besar dan tenda berukuran sedang sampai kecil sudah berjejer rapi.

Aku sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan buah hatiku,meski harus mendahului ayahnya yang sibuk memarkirkan mobilnya.

Buku tamu yang tergeletak di meja segera aku isi. Ditemani wali kelas kesayangan, aku mulai mencari tenda putra
yang berlabel kan kelompok ORCA, dan ternyata berada di tengah- tengah area perkemahan

Senyum bahagia tersungging di bibir anakku, kehilangan sehari saja dengan anakku seakan sewindu lamanya. Kupeluk tubuh mungilnya yang terlihat masih terbalut seragam pramuka.

Aku dapati anakku dan teman- teman setendanya sedang menyantap makan malam, menu lauknya sederhana tetapi nampak begitu istimewa.

Mereka berbagi makanan sambil melontarkan kata-kata lucu dan berbagi kisah ketika mereka mengikuti kegiatan penjelajahan pagi.

Menurutku perkemahan yang mereka ikuti ini, ternyata tidak hanya berisi kegiatan kepramukaan tetapi juga mereka bisa belajar untuk memahami pribadi teman-temannya, berbagi rasa suka dan duka selama kegiatan.

Langit malam mulai menyelimuti perkemahan itu,kami tinggalkan area kemping itu dengan harapan semuanya akan baik-baik saja karena semuanya tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Kelap-kelip lampu nun jauh di bawah sana memberikan keindahan tiada tara ketika mobil kami mulai menuruni jalan bebatuan yang tadi belum sempat kami sapa.

Berbahagialah dengan apa yang telah tersedia di alam.
Alam pun akan senantiasa bersahabat apabila kita selalu menghargai keberadaannya.



Perjusami SMPN DOEGA#171024@sukses

Dimuat oleh : Herlina Agustina