SMPN 6 Garut telah menggelar IHT dengan tema Pengimbasan Pelaksana Program Sekolah Penggerak Angkatan ke-1 pada Kamis, 27 Juni 2024 di lingkungan SMPN 6 Garut kemarin.
IHT sendiri merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa guru-guru memahami dengan baik perubahan yang diperlukan dalam pengajaran dan pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka. IHT merupakan forum tempat para pendidik dapat berbagi pemahaman dan strategi pelaksanaan yang efektif.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Sekolah, Dr. H. Budi Suhardiman, M.Pd., yang juga hadir sebagai pemateri, Dr. Fenty M., M.Pd., dan guru-guru SMPN 6. IHT berlangsung dari pukul 07.30 sampai pukul 16.00. WIB.
Kegiatan IHT dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh salah satu guru Pendidikan Agama Islam, Herdiansyah. Dilanjutkan dengan seluruh peserta dalam forum menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya, dipandu oleh Nuraeni, S.Pd. Acara selanjutnya adalah pembacaan doa dan pemaparan materi oleh pemateri pertama yaitu Dr. H. Budi Suhardiman, M.Pd., mengenai Sekolah yang Berkualitas.
Dalam pemaparannya, Dr. Budi menyampaikan pembuka terlebih dahulu dengan kata-kata perubahan. Menurutnya, seorang pendidik harus terus melakukan perubahan untuk melakukan pelayanan terbaik untuk peserta didik. Hal yang mesti diubah adalah cara berpikir, bertindak, dan sesuatu yang dihasilkan.
Selain itu, menurut Dr. Budi ada dua ciri utama sekolah yang berkualitas. Pertama adalah konsumen (murid, orangtua, masyarakat) merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Kedua adalah sekolah yang sesuai dengan standar. Sedangkan ciri-ciri lainnya adalah pertama berpusat pada murid dengan melakukan perencanaan pembelajaran yang efektif dan managemen kelas yang baik. Kedua adalah pendidik yang reflektif. Artinya seorang pendidik harus terbiasa dengan refleksi, terus belajar, dan terbiasa untuk menerapkan praktek baru. Ciri yang ketiga adalah iklim sekolah yang aman dan inklusif atau terbuka. Ciri keempat adalah memiliki kepemimpinan untuk perbaikan layanan yang berkelanjutan. Selain itu, hal penting yang ditekankan oleh Dr. Budi dalam IHT kemarin adalah bahwa setiap pendidik mesti menjadi idola bagi muridnya dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan dan selalu melakukan perubahan demi memberikan layanan terbaik untuk murid-muridnya.
Materi kedua disampaikan oleh Desi Desmiawati, M.Pd., mengenai Coaching, Fasilitating, Mentoring, dan Analisis Rapor Pendidikan. Desi menyampaikan bahwa kegiatan IHT ini sangat penting untuk pemberdayaan sekolah. Desi juga memfasilitasi guru-guru SMPN 6 sehingga terjadi diskusi yang aktif dan interaktif di dalam forum. Beberapa guru yang aktif memberi pendapat pada materi yang disampaikan Desi adalah Sugeng Sri Mulyani, Nia Kurniati, Sopyan Aditya, Asep, Pipit Ishak, Nurul F, Aminih, dan Herdiansyah. Selain menyampaikan materi, Desi juga memfasilitasi guru-guru untuk melakukan praktek terkait materi yang disampaikan. Desi membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas tiga orang guru yang berperan sebagai Coaching dan Observan.
Materi terakhir disampaikan oleh Dr. Fenty mengenai Penggunaan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Seluruh peserta IHT terlibat dalam membuat metode pembelajaran yang kreatif. Guru dibagi menjadi beberapa kelompok untuk kemudian membuat model pembelajaran dan mengembangkannya sesuai dengan kurikulum merdeka.
Seluruh rangkaian kegiatan IHT berjalan sangat aktif dan interaktif, terlihat seluruh peserta begitu antusias mengikuti acara dari awal kegiatan hingga akhir. IHT ditutup dengan sesi foto bersama. (HA**)
Dimuat oleh : Herlina Agustina