03 May 2024

Noviyatul, 8e - Walis (Siswa Menulis)

Hanya Mimpi

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra dalam tidur. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi di dunia nyata dan di luar kuasa pemimpi. Tapi, bagaimana jika hari-hari yang sedang kau jalani itu hanyalah sebuah mimpi atau sering juga di sebut sebagai bunga tidur? Tidak mungkin kan? Tapi, Itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Shana Aileesha.

Shana Aileesha seorang yang berkulit putih, hidung yang mancung, bulu mata yang lentik serta iris mata yang berwarna biru laut, ia begitu cute dengan tubuh yang mungil dan pipi yang chubby.

Tapi, apakah kalian tau? Perawakan yang dimiliki Shana itu hanyalah sebuah mimpi. Tentu, bukan hanya perawakan saja yang menjadi mimpi itu. Kebahagiaan, kasih sayang, hidup yang bisa di bilang sempurna, dll. Itu hanyalah bunga tidur, shana tidak pernah menyangka semua ini akan terjadi kepadanya. Ia seakan-akan di permainkan oleh takdir, ternyata semua yang terjadi kepadanya hanyalah sebuah mimpi? Sungguh, ia sangat kecewa.

Mimpi itu seakan-akan nyata akan adanya, ia tidak pernah menyangka bahwasanya ia mengalami semua ini, shana rasanya ingin berteriak kepada takdir untuk membuat mimpi itu menjadi nyata dan jangan mempermainkan takdirnya. Tapi, itu mustahil ia tidak akan pernah bisa mengubah semua yang sudah terjadi kepadanya. Kalau ada pilihan ia lebih memilih hidup di alam mimpi, daripada di dunia yang begitu kejam ini.

Dunia ini begitu kejam untuk orang sepertinya, apalah dayanya yang hanya sebuah rumput di jalanan, yang selalu di injak, kehujanan, kepanasan bahkan tak segan-segan mereka mencabut rumput itu. Itulah yang seorang Shana Aileesha rasakan ia bagaikan rumput yang tidak ada harganya nya bagi orang yang tidak menginginkan akan adanya rumput. Tapi, ia akan sangat dibutuhkan diwaktu tertentu.

Hidup bagaikan rumput itu menyakitkan. Berbeda dengan butiran emas, meski ia sekecil apapun tapi selalu di perhatian, di rawat, jika ia tergores sedikit pun ia akan langsung di obati. Sungguh, sangat miris sekali hidup ini. Oh, ayolah shana hanya ingin hidup bahagia, aman, damai dan tentram. Tapi, kenapa itu sulit? Entahlah.

Mimpi yang shana alami terlalu indah untuk nya, sehingga ia hampir dibuat gila oleh mimpi itu. Munkin jika orang-orang yang mengalami mimpi itu mereka akan biasa aja, tapi tidak dengan shana. Kehidupannya yang jauh dari kata sempurna, membuatnya mendatangkan sebuah mimpi yang begitu sempurna baginya.

Hidup dengan banyaknya cobaan dan rintangan, seakan terbiasa dengan hal itu semua. Orang tuanya yang meninggal karena kecelakaan disaat ia berusia 2 tahun, hidup yang hanya tinggal bersama sang oma, tinggal di sebuah gubuk kecil yang terletak di sebuah perdesaan, dengan orang-orang yang menatap nya jijik karena ia orang yang tidak mempunyai harta sepeserpun.

Shana selalu sabar menghadapi itu semua, hingga suatu malam ia mengalami mimpi yang seakan-akan mimpi itu nyata, kebahagiaan, hidup yang bergelimang dengan harta, semua yang belum Shana rasakan ia rasakan. tatapan jijik orang-orang berubah menjadi tatapan yang rasa kagum atas dirinya.

Tapi, ternyata itu semua hanyalah mimpi. Shana kecewa dengan ini semua, tapi ia juga bersukur ia bisa merasakan itu semua, meski itu hanya dalam mimpi. Shana yakin suatu saat nanti mimpi itu akan menjadi kenyataan dan ia akan merasakan itu semua dalam dunia nyatanya bukan dunia mimpi.

Ternyata bermimpi itu lebih indah dari kenyataan.
Dalam mimpi kita bisa merasakan apa itu yang dinamakan keindahan, tapi dalam kehidupan yang kita tau hanyalah sebuah kepahitan.
Tidur dengan mimpi indah itu lebih baik daripada bangun dengan kenyataan pahit.




Dimuat oleh : Herlina Agustina