28 Nov 2024

Herlina Agustina - Gulis (Guru Menulis)

Guru adalah Lentera (Memperingati HGN ke-30)


Setiap tanggal 25 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional (HGN) sebagai wujud penghormatan terhadap peran dan dedikasi para guru. HGN yang pertama kali diperingati pada tahun 1994 ini sekaligus menjadi momen ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Melalui peringatan ini, kita diajak untuk merefleksikan betapa besar jasa guru sebagai pilar utama pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa.

Guru bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa untuk membimbing generasi muda. Guru adalah teladan, motivator, dan fasilitator yang berperan dalam membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai moral, serta memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada siswa. Tugas guru bukan hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga mendidik dengan hati, memastikan siswa tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan berkompeten menghadapi masa depan.

Sayangnya, di era modern ini, penghargaan terhadap guru mulai terkikis, terutama di kalangan siswa. Fenomena ini terjadi karena beberapa faktor:

1. Pengaruh Teknologi dan Gawai: Kemajuan teknologi membuat siswa lebih bergantung pada informasi instan dari internet, sehingga peran guru sebagai sumber ilmu kadang diabaikan.


2. Kurangnya Penanaman Nilai Hormat di Rumah: Pendidikan karakter yang tidak konsisten dari keluarga menyebabkan siswa kurang menghormati otoritas guru.


3. Tuntutan Sistem Pendidikan: Beban administratif dan kurikulum yang padat membuat interaksi guru dan siswa lebih terfokus pada akademik daripada pendekatan personal.

Solusi untuk Mengembalikan Wibawa Guru

1. Kolaborasi dengan Orang Tua: Orang tua perlu mendukung guru dengan menanamkan nilai-nilai penghormatan terhadap pendidik di rumah.


2. Peningkatan Kompetensi Guru: Guru juga harus terus belajar agar relevan dengan kebutuhan siswa di era digital, termasuk memahami teknologi pendidikan.


3. Penguatan Pendidikan Karakter: Sekolah harus lebih serius dalam menerapkan pendidikan karakter agar siswa memiliki rasa hormat terhadap semua pihak, terutama guru.

Hari Guru Nasional juga menjadi pengingat akan pentingnya kesejahteraan guru. Guru yang sejahtera secara finansial dan emosional akan lebih fokus dan optimal dalam menjalankan tugasnya. Penulis berharap pemerintah terus meningkatkan perhatian pada guru honorer, memberikan fasilitas pengembangan diri yang memadai, dan menciptakan sistem pendidikan yang adil.

Mari kita jadikan Hari Guru Nasional sebagai momen refleksi untuk memperbaiki pendidikan Indonesia. Tanpa guru, kita tidak akan menjadi apa yang kita capai hari ini. Hormati, hargai, dan dukung guru sebagai pejuang ilmu pengetahuan dan pembentuk peradaban bangsa.


Dimuat oleh : Herlina Agustina